Ini Empat Sektor Prioritas APBD Madina Tahun 2026
Baswara Times, Hutabargot – Prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) pada 2026 akan fokus pada empat sektor, yakni kesehatan, pendidikan, pertanian, dan perikanan.
Hal itu berdasarkan keterangan Bupati H. Saipullah Nasution saat menghadiri acara Penyerahan Benih Jagung Hibrida dan Panen Raya Jagung di Desa Sayurmaincat, Kecamatan Hutabargot, pada Senin, 27 Oktober 2025. “Jadi, fokus kami nanti pertanian sama perikanan, di samping tentu yang wajib adalah kesehatan dan pendidikan,” kata dia.
Di tengah adanya pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) yang dicanangkan pemerintah pusat untuk tahun depan, Saipullah mengaku akan menyiasati efisiensi anggaran pada dinas-dinas lain sehingga bisa digelontorkan untuk empat sektor tersebut.
“Di tahun 2026 nanti anggaran kita lebih sulit daripada tahun ini, karena kita dipotong sebesar 280 miliar sehingga akhir-akhir ini saya melakukan pemetaan seluruh anggaran di dinas-dinas yang nanti kami kurangi dari dinas yang lain, akan kami tumpahkan ke Dinas Pertanian,” jelas Saipullah.
Bekas kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Barat ini menambahkan, langkah tersebut diambil karena sektor pertanian dan perikanan begitu menjanjikan dalam menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Sektor pertanian ini betul-betul menjanjikan karena di pertanian ini banyak sekali masyarakat yang terlibat,” sebut dia.
Saipullah menuturkan, pemerintah pusat telah mencanangkan swasembada pangan, termasuk jagung pada sektor pertanian. Untuk mencapai target itu, Kementerian Pertanian menggelontorkan bantuan bibit jagung hibrida ke kabupaten/kota yang ada dengan Madina menerima 24,75 ton.
“Pada tahun ini Pemkab Madina, untuk mendukung pertanian jagung, telah memberikan kontribusi berupa kegiatan budidaya jagung hibrida yang bersumber dari APBD kepada masyarakat seluas 6,7 hektare,” ungkap Saipullah.
Untuk itu, dia pun mengingatkan para anggota kelompok tani agar bersungguh-sungguh memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah. Terlebih, saat ini tidak ada kekhawatiran adanya penurunan harga saat panen melimpah.
“Presiden sudah menugaskan ke Bulog untuk membeli, saya pikir tidak ada lagi kekhawatiran bagi petani untuk tidak ada yang membeli barang ini atau panen pasti ada yang beli,” ujar dia.
Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Taufik Zulhandra Ritonga menuturkan komoditas jagung cukup menjanjikan dari sisi ekonomi. Saat ini, kata dia, harga per kilogram di kisaran 6.000-7.000 rupiah. Angka tersebut masih selaras dengan harga beli Bulog, yakni Rp6.400.
Lebih lanjut, Taufik menerangkan saat ini setidaknya 468,5 hektare lahan di Madina ditanami jagung. Dari luasan itu, 26,5 hektare di antaranya ada di Kecamatan Hutabargot. Ke depan, dia mencanangkan terbuka seluas 1.650 hektare perkebunan jagung.
“Sudah kami rencanakan sebelumnya, bahwa ada di setiap pinggiran daripada jalan-jalan di desa maupun kecamatan agar ada pertanaman jagung, baik pertanaman-pertanaman pangan maupun sayuran nantinya,” ungkap dia.
Dalam kesempatan ini, bupati Madina menyerahkan bantuan bibit jagung hibrida secara simbolis kepada beberapa perwakilan kelompok tani di Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Nagajuang, dan Kecamatan Panyabungan Utara. (Roy Dz)


