Madina

Layanan Kateterisasi dan Mamografi Akan Tersedia di RSUD Panyabungan

Baswara Times, Panyabungan – Layanan kateterisasi dan mamografi dalam waktu dekat akan tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan yang kini berlokasi di Kompleks Perkantoran Payaloting, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Hal itu terungkap berdasarkan laporan Direktur rumah sakit dr. Muhammad Rusli Pulungan dalam acara Peresmian RSUD Panyabungan di pelataran gedung tersebut pada Kamis, 4 Agustus 2025. “Akhir tahun ini, insyaallah, pelayanan kateterisasi dan mamografi akan tersedia di rumah sakit ini,” kata dia.

Kedua pelayanan ini dioperasikan berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Kesehatan. Selain itu, ini juga menjadi tambahan layanan prioritas di luar tujuh layanan KJSU dan non-KJSU seperti TB paru, ginjal, dan kesehatan jiwa. “Kanker payudara termasuk dalam lima besar penyebab kematian,” kata dia.

Kateterisasi adalah prosedur medis yang menggunakan selang tipis dan fleksibel (kateter) untuk memeriksa dan/atau mengobati masalah pada jantung dan pembuluh darah dan juga dapat digunakan untuk tindakan pengobatan seperti pemasangan ring. Sedangkan mamografi adalah pemeriksaan radiologi menggunakan sinar-X (X-ray) untuk membuat gambar jaringan payudara dengan tujuan skrining dan diagnosis dini kanker payudara serta kelainan lain.

Terkait gedung baru, Rusli menjelaskan masih akan terus dilakukan pembangunan, baik itu gedung tambahan, sarana dan prasarana, serta peningkatan SDM tenaga kesehatan. “Saat ini baru tersedia 160 tempat tidur dari 250 yang ditargetkan. Kemudian ada lebih dari 500 tenaga kesehatan di sini,” sebut dia.

Bupati Saipullah Nasution mengungkapkan peningkatan layanan kesehatan merupakan prioritas dalam pemerintahannya bersama Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution. Di sisi lain, dia menceritakan bahwa terjadi peningkatan signifikan jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit tersebut.

“Tahun 2022 hanya sekitar 4.000-an pasien yang rawat inap, dalam artian tempat tidur terisi, dan tahun 2024 mencapai 12 ribuan, ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di kabupaten ini,” ujar dia.

Meski demikian, dia tetap mengingatkan agar para tenaga kesehatan di RSUD Panyabungan terus meningkatkan pelayanan, terutama ramah tamah dalm menyambut pasien. Dia berpesan agar inovasi si Jeges yang merupakan slogan rumah sakit tersebut benar-benar diimplementasikan.

Di sisi lain, Saipullah mengungkapkan capaian Universal Health Coverage (UHC) di Madiba telah menyentuh angka 98,6 persen. Kebijakan ini juga berperan dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat.

Untuk mewujudkan RSUD Panyabungan menjadi rumah sakit regional di Tapanuli Bagian Selatan, bekas kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Barat ini berharap para kepala daerah di kawasan ini memberikan dukungan. “Untuk gedung lama, kami berencana membangun rumah sakit tipe C sehingga nanti itu dapat mendukung yang sekarang kita resmikan,” pungkas dia.

Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik dr. Zainal Syafri mengatakan pengoperasian RSUD Panyabungan adalah keputusan terbaik yang diambil Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sepanjang perjalanan pembangunannya. “Keputusan terbaik dari pembangunan rumah sakit ini adalah keputusan bupati untuk segera mengoperasikannya,” kata dia.

dr. Zainal menjelaskan, pembangunan RSUD Panyabungan mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan karena pemerintah pusat ingin akses pelayanan kesehatan tidak terpusat di satu tempat. “Kalau di Sumatera Utara jangan menumpuk di Medan, yang dari Padanglawas, Tapanuli Selatan, atau yang dari Sumbar bisa nanti ke sini,” sebut dia.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dengan disaksikan Wali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe, Wakil Bupati Padanglawas Ahmad Fauzan Nasution, dan Kapolres AKBP Arie Sopandi Paloh serta sejumlah undangan lainnya. (Roy Dz)