Lolos Akmil, Cita-Cita Masa Kecil Lutfi yang Tercapai
Baswara Times, Panyabungan – Ahmad Lutfi Padilah Lubis sedang menikmati buah kesabaran dan ganti kekalahan tak lolos Paskibra Nasional pada 2023 silam. Lulusan MAN 1 Mandailing Natal (Madina) baru saja dinyatakan lulus Akademi Militer (Akmil).
Menjadi bagian dari anggota Paskibraka yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Merdeka dengan disaksikan Presiden dan pejabat penting negara ini tentu sebuah prestasi menggiurkan untuk dicapai. Impian itu pernah begitu dekat untuk dicapai buah hati H. Zulyaden dan Hj. Nafizah Hannum, tapi Tuhan berkehendak lain.
Meksi gagal bergabung dengan Paskibraka, Lutfi masih bisa berbangga karena dia didapuk sebagai Komandan Pleton anggota Paskibra kabupaten pada tahun yang sama. Dia bertugas dengan baik. Orang tuanya tetap bangga dan keluarga terus memberikan dukungan.
“Sakit hati pasti ada. Siapa yang tak ingin berangkat ke Jakarta untuk menunaikan tugas negara mengibarkan bendera Merah Putih di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, tapi orang tua dan keluarga terus memberikan dukungan sehingga saya tak larut dalam kegagalan itu,” kata Lutfi di Panyabungan baru-baru ini.
Lingkungan keluarga yang positif membentuk karakter pantang menyerah dalam diri Lutfi. Perlahan, dia paham kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya. Dia menyadari saat terjatuh, satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah bangkit, berdiri, dan melanjutkan hidup. Anak yang gemar olahraga ini pun terus memupuk semangat untuk bisa mencapai cita-citanya menjadi prajurit TNI.
Kegagalan masuk Paskibraka itu seolah menjadi bahan bakar baru bagi Lutfi untuk belajar lebih giat dan terus memperbaiki fisik. Tahun berlalu, dia pun menyelesaikan pendidikan di MAN 1 Madina dengan baik. Berbarengan dengan itu pendaftaran masuk Akmil tahun 2025 pun dibuka.
Merasa usaha telah cukup dan keyakinan tinggi dengan tetap rendah hati, Lutfi meminta restu kepada orang tua dan orang-orang yang selama ini mendukungnya untuk mengikuti seleksi sekolah militer itu. Satu per satu tahapan dia lewati dengan baik. Mulai dari seleksi administrasi, tes kesehatan, tes fisik, wawancara, sampai penentuan akhir (Pantukhir).
“Saya yakin keberhasilan ini bukan karena kemampuan saya semata, ada restu orang tua, doa ibu yang tak berkesudahan, dan yang paling utama keridaan Allah Swt. Tanpa itu semua, mustahil saya berada di sini,” sebut dia.
Menjadi prajurit dan mengabdi untuk Ibu Pertiwi adalah impian Lutfi sejak kecil. Cita-cita yang ingin dia capai bukan hanya untuk membuktikan pada diri sendiri, tetapi jauh melampaui itu. Dia ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Dua sosok yang tak pernah lelah mendukung dan memberikan yang terbaik baginya.
Lutfi pun kini sudah setengah berhasil dari cita-cita itu. Dia hanya perlu belajar dengan baik selama pendidikan sehingga bisa lulus tepat waktu. Pada saat itu tercapai, dia akan mendapatkan dual hal: impian yang tercapai dan membahagiakan kedua orang tua.
Berdasarkan laman rekrutmen taruna akademi TNI 2025, pendidikan mulai pada 1 Agustus 2025. Pendidikan dijadwalkan akan berlangsung selama empat tahun. Pada tahun 2025, kuota penerimaan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total 754 calon taruna yang diterima untuk tiga matra TNI, termasuk Akmil AD. Ini menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat, dan hanya yang terbaik yang akan lolos seleksi. (Roy Dz)