Massa “Bertamu” ke Kediaman Sahroni, Ada Bagi-Bagi Uang Dollar
Baswara Times, Jakarta – Massa aksi demonstrasi yang menuntut pembubaran DPR dan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset “bertamu” ke kediaman anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni di Tanjung Priok untuk meminta permintaan maaf wakil rakyat itu.
Massa berkumpul pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Awalnya unjuk rasa berjalan damai, tapi Sahroni yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya membuat pengunjuk rasa marah dan mulai melempari gedung bernilai belasan miliar rupiah itu. Pintu pagar berhasil dijebol dan massa kemudian masuk ke rumah tersebut.
Massa yang masuk terlihat mengambil barang-barang dari rumah Sahroni. Ada yang mengambil pecahan dolar Singapura dengan nominal 1.000 dan kemudian membagi-bagikannya ke pengunjuk rasa yang bertahan di luar. Sejumlah kendaraan pribadi turut dihancurkan massa. Meski demikian, tak ada satu pun petugas kepolisian yang berjaga di lokasi.
Sementara itu, satu hari sebelumnya atau Jumat, 29 Agustus 2025, legislator yang menyebut masyarakat yang menuntut pembubaran DPR sebagai orang tolol diduga “lari” ke Singapura. Warganet membagikan foto politisi NasDem itu terlihat duduk di Bandara. Sementara fota lainnya menunjukkan Sahroni sedang duduk di bangku pesawat.
Dia menjadi sasaran kemarahan masyarakat atas responsnya terkait kritik terhadap kinerja DPR. “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Pantauan di lini masa X, “perampasan aset” pejabat ini mendapat banyak dukungan. Bahkan, beberapa akun mulai merilis bangunan lain yang merupakan milik Sahroni. Dari catatan LHKPN, Sahroni setidaknya memiliki 19 bidang tanah dan rumah. Warganet juga mengusulkan agar pengunjuk rasa “bertamu” ke rumah dua politisi PAN, Eko Patrio dan Uya Kuya. (Roy Dz)
