Madina

Panitia Paskibra Turut Bertanggung Jawab Atas Kejadian yang Menimpa Diva Febriani

Baswara Times, Panyabungan – Panitia paskibra Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), turut bertanggung jawab atas kejadian nahas yang menimpa Diva Febriani, siswa kelas X SMAN 1 Natal, yang ditemukan tewas dalam keadaan terkubur pada Kamis, 1 Agustus 2025.

Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Madina Irwan Hamdani Daulay dalam tanggapannya terkait kejadian di Desa Sikara-kara IV, Kecamatan Natal itu. “Panitia Paskibraka, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut, mestinya dimintai pertanggungjawaban penuh atas kelalaian yang menyebabkan terjadinya insiden ini,” kata dia pada Jumat, 2 Agustus 2025.

Dia menjelaskan, kegiatan di luar jam sekolah seharusnya bukan sebatas pada pengorganisasian acara, tapi juga mencakup keamanan dan keselamatan anak-anak. “Terlebih lagi bagi anak perempuan yang lebih rentan terhadap gangguan dari pihak-pihak dengan niat jahat,” sebut dia.

Pria yang dikenal vokal ini menuturkan panitia kegiatan seharusnya mengatur antar-jemput yang aman bagi anak-anak untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Irdal, panggilan akrabnya, menilai kegiatan anak-anak di luar jam sekolah perlu mendapat perhatian serius dari orang tua dan pihak-pihak terkait, termasuk guru. Sebab, saat ini masyarakat dihadapkan pada kenyataan lingkungan sosial yang kian rusak.

“Pergaulan yang terpengaruh oleh narkoba, miras, dan pergaulan bebas telah menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi anak-anak kita. Pelaku kejahatan kini tak lagi mengedepankan pertimbangan moral, bahkan terkadang menyakiti hingga merenggut nyawa korban hanya karena alasan sepele,” terang dia.

Irwan Daulay meminta negara hadir dalam upaya mengendalikan dan memperbaiki lingkungan sosial yang semakin memburuk. Dia melihat selama ini pemerintah terkesan absen dalam menjalankan perannya.

“Tanpa pengawasan yang memadai dari pihak berwenang, banyak anak-anak yang terjebak dalam pergaulan yang merusak, bahkan menjadi korban dari kejahatan yang kian marak,” tambah pengusaha properti ini.

Di sisi lain, Irwan Daulay juga mengajak para orang tuan dan masyarakat bekerja lebih keras dalam mengontrol pergaulan anak-anak. “Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, jauh dari ancaman kejahatan dan perilaku yang merusak,” pesan mantan dosen ini.

Dia menuturkan, tanpa adanya kontrol yang ketat dan sistem yang lebih efektif, kejahatan dan kerusakan sosial akan terus mengancam generasi masa depan kita. “Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memperjuangkan agar negara dan lembaga pendidikan lebih bertanggung jawab, mengedepankan keselamatan anak, serta memperbaiki sistem sosial yang telah mengalami kerusakan,” pungkas Irwan Daulay.

Sebelumnya diberitakan Diva Ariani tewas di tangan Yunus setelah sebelumnya remaja putri berusia 15 tahun itu dinyatakan hilang usai mengikuti latihan paskibra. (Roy Dz)