Pemkab Madina Tekan Harga Beras dengan Gerakan Pangan Murah
Baswara Times, Panyabungan – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) berupaya menekan harga beras dengan program Gerakan Pangan Murah di Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Kelurahan Kayujati, Kecamatan Panyabungan, pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Ini merupakan kali ketiga dalam rentang tiga pekan terakhir pemerintah daerah melakukan hal serupa. Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) menyelenggarakan gerakan pangan murah di Gunungtua pada 31 Juli 2025 dan di pasar ini pada 7 Agustus 2025 dengan masing-masing tujuh ton per sekali kegiatan. Setiap sak dibanderol Rp60 ribu atau setara Rp12 ribu per kilogram.
“Sudah tiga kali pasar murah ini dilakukan, sebelumnya di Gunungtua dan hari ini kali kedua di Pasar Eks Bioskop Tapanuli, diadakan setiap Kamis,” kata Kadis Ketapang Taufik Zulhandra Ritonga.
Amtenar yang juga menjabat pimpinan di Dinas Pertanian ini menjelaskan, tujuan gerakan pangan murah dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi daerah. Dia mengungkapkan, saat ini harga beras premium ada di angka Rp16 ribu per kilogram.
Taufik menegaskan dengan harga beras saat ini tergolong tinggi, setiap KK hanya diperbolehkan mendapat atau membeli empat sak sehingga lebih banyak masyarakat yang kebagian. “Karena harga sedang tinggi, ini untuk menekan harga beras di Madina,” sebut dia.
Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution yang hadir membuka acara meminta masyarakat tertib saat membeli beras murah ini. Dia mengingatkan ada 1.400 sak yang tersedia untuk hari ini. “Jangan berdesakan, ini dekat jalan raya. Jangan sampai kita mengganggu pengguna jalan lain,” kata dia.
Dia berharap dengan adanya pasar murah ini dapat melapangkan masyarakat di tengah situasi ekonomi yang tak menentu. “Kalau ada nanti yang menjual di atas harga Rp60 ribu per sak, sampaikan kepada saya,” tegas Atika.
Di sisi lain, wakil bupati dua periode ini mengimbau masyarakat yang hadir agar berbelanja kebutuhan dapur di Pasar Eks Bioskop Tapanuli dan meninggalkan lingkar Pasar Lama karena tempat itu bukan lagi pasar sejak dipindahkan ke Pasar Baru Panyabungan.
Terkait polisi yang sering razia di depan gerbang Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Atika mengingatkan bahwa memakai helm adalah kewajiban pengguna sepeda motor. “Masyarakat yang salah karena tidak tertib berlalu lintas. Kita juga harus menghargai tugas-tugas bapak-bapak ini,” sebut dia.
Sekadar informasi, Gerakan Pasar Murah ini merupakan program nasional dengan melibatkan pemerintah daerah menyediakan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau. Gerakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mengendalikan inflasi, dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. (Roy Dz)