Pola Asuh Penting Diterapkan dalam Membentuk Karakter Aanak
Baswara Times, Tambangan – Pola asuh penting diterapkan dalam membentuk karakter anak sejak dini. Sebab, karakter yang terbentuk dengan baik akan sulit untuk diubah ketika anak sudah memasuki usia pra dewasa dan dewasa.
Hal itu disampaikan Pj. Kepala Desa Pasar Laru Raja Faisal Lubis dalam acara monitoring Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara dalam rangka lomba kategori Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) tingkat provinsi di desa tersebut, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Maadina), pada Kamis, 28 Agustus 2025.
“Ada tiga komponen pembangunan pendidikan anak yakni karakter, kompetensi, dan literasi. Pola asuh ini tumbuh dari keluarga dan lingkungan. Untuk karakter ada dua kategori karakter akhlak dan kinerja. Kedua ini harus berjalan berdampingan,” kata dia.
Dalam penerapan PAAR, kata Raja, Pemdes Pasar Laru bersama TP PKK telah menjalankan beragam kegiatan seperti wisata permainan leluhur (witapermainur), menonton film anak bersama-sama, penguatan magrib mengaji, dan penerapan jam malam.
Dengan antusiasme TP PKK desa dan masyarakat, Raja berharap penilaian tim monitoring memberikan hasil yang bagus dan PAAR benar-benar bisa diterapkan dalam keluarga. “Kami ini desa kecil, tapi kami sangat antusias ditetapkan sebagai desa binaan,” harap dia.
Sementara itu, Pj. Sekda Madina menjelaskan salah satu tantangan pengasuhan anak di masa kini adalah keterikatan anak dengan gawai dan arus deras informasi di internet. “Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun kewalahan menghadapi kondisi ini,” kata dia.
Untuk itu, Sahnan menekankan pentingnya penguatan anggota keluarga, utamanya ayah, dalam PAAR. Dia pun mengingatkan agar setiap ayah terus mendampingi anak mengaji dan belajar usai salat Magrib alih-alih menghabiskan waktu di warung. “Ada juga Gerakan Ayah Teladan Indonesia atau GATI, ini perlu diperhatikan,” sebut dia.
Peran keluarga yang kuat dalam membentuk anak yang berkarakter bagus dan tingkat literasi yang kuat akan memudahkan mereka menjadi pemimpin sebagaimana cita-cita bangsa ini mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Kuncinya adalah keluarga,” tegas Sahnan.
Sahnan secara khusus mengapresiasi pelaksanaan witapermainur dan pembatasan jam malam bagi anak di Tambangan. Menurutnya, itu merupakan bagian dari PAAR. “Ini bagian dari upaya internal dalam pola asuh anak. Inovasi yang digagas para kepala desa menjadi andalan bagaimana agar kegiatan serupa bisa dilaksanakan di kecamatan lain,” ujar dia.
Sahnan berharap PKK Sumut bisa menggali lebih jauh pelaksanaan pola asuh anak yang berjalan di Kecamatan Tambangan, secara khusus di Desaa Pasar Laru. “Kami berharap penilaian memberikan hasil maksimal sesuai upaya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pasar Laru. Semoga Pasar Laru ini bisa menjadi yang terbaik di Provinsi Sumatera Utara,” pungkas dia.
Syawalini Fitri Sinaga membacakan sambutan Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu Bobby Afif Nasution mengatakan kegiatan hari ini dilaksanakan dalam rangka HKG PKK. “Monitoring ini merupakan kelanjutan kegiatan supervisi,” kata dia.
Fitri menjelaskan, TP PKK Sumut berharap tahun ini masuk enam besar kategori kabupaten dan tiga besar kategori kota pada penilaian tingkat selanjutnya. “Saya harap desa binaan tidak mencari kemenangan semata, tapi bagaimana program bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap dia.
Pelaksanaan monitoring ini berjalan serentak di lima desa dengan masing-masing kategori. Kelima desa tersebut adalah Adian Jior Kecamatan Panyabungan, Widodaren Kecamatan Sinunukan, Bonan Dolok Kecamatan Siabu, dan di Kecamatan Pakantan. (Roy Dz)