Oplus_131072
Nasional

Potensi Ekspor Kelapa Capai Rp400 T, Pasar China dan India Terbuka

Baswara Times, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan potensi ekspor kelapa Indonesia kalau dikelola dengan serius, berupa hilirisasi, bisa mencapai Rp400 triliun dengan pasar China dan India sedang terbuka.

“Contohnya kelapa, saat ini luasnya sudah 2,8 juta hektare. Jika dilakukan hilirisasi, ekspor kelapa bisa bernilai hingga Rp400 triliun. Industri ini sudah ditunggu pasar global, khususnya China dan India,” kata Amran dalam keterangan tertulis pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Untuk itu, dia pun mendorong hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan, terlebih Indonesia memiliki sejumlah komoditas yang bernilai tinggi dan bisa menopang devisa negara. Komoditas itu antara lain kelapa, kopi, kakao, pala, hingga mente. Dia menilai program hilirisasi ini jika terlaksana akan menyerap hingga 1,6 juta tenaga kerja baru, sekaligus membuka peluang besar bagi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kelapa Indonesia mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, nilai ekspor kelapa RI mencapai US$9,27 juta, kemudian turun ke US$7,10 juta pada 2021, sebelum kembali naik ke US$10,77 juta pada 2022. Namun, setelah sempat berada di angka US$9,38 juta pada 2023, ekspor kembali turun ke US$7,05 juta pada 2024.

Sementara itu, untuk periode Januari-Maret 2025, ekspor kelapa yang masih dalam kulit mencapai US$ 45,6 juta. Sementara itu, ekspor kopra (daging buah kelapa dikeringkan) itu US$ 5,9 juta. Adapun negara tujuan ekspor kelapa adalah Tiongkok sebesar US$ 43,1 juta, Vietnam US$ 2,06 juta, Thailand US$ 299 ribu, dan negara lainnya US$ 144 ribu. (Roy Dz)