Madina

Drumband Unik Desa Panyabungan Julu Hadirkan Kemeriahan Tersendiri

Baswara Times, Panyabungan – Ada yang menarik dari acara karnaval yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina), di Panyabungan pada Sabtu, 16 Agustus 2025, yaitu penampilan drumband dari Desa Panyabungan Julu dengan seluruh personelnya adalah ibu-ibu.

Meskipun tak memakai pakaian penuh warna, ibu-ibu ini tetap memakai seragam khas dengan atasan putih bawahan hitam. Sementara untuk penghias kepala, mereka memakai topi jerami. Di pinggang tersemat kain panjang motif batik.

Keunikan drumband ini ada pada alat musik yang digunakan. Alih-alih memakai alai modern seperti melodika, snare, dan marimba, mereka memakai benda-benda dapur, galon bekas, botol bekas, dan ember cat bekas. Uniknya, musik yang terbentuk tetap enak didengarkan.

Kepala Desa Panyabungan Julu Parlagutan mengaku ide itu muncul dari dirinya. Sebab, dia ingin memberikan hiburan kepada masyarakat yang hadir. “Semuanya ibu-ibu, memang disengaja pakai alat bekas, itu yang membuatnya menarik,” sebut pria yang akrab disapa Parla ini.

Kepala desa berharap sajian ini bisa memotivasi masyarakat dari desa lain, termasuk anak-anak muda, untuk tidak lelah berinovasi dan berkreasi. “Banyak hal persoalannya bukan dari luar, tapi dari dalam, kemauan yang kurang sehingga inovasi atau inspirasi tidak muncul,” pungkas Parlagutan.

Tak hanya masyarakat yang menonton di pinggir jalan, Ketua TP PKK Madina Yupri Astuti Saipullah terlihat begitu menikmati hiburan yang ditampilkan ibu-ibu dari Desa Panyabungan. Istri bupati itu kerap melempar senyum melihat penampilan kaum perempuan itu. (Roy Dz)