Pangan Murah Kali Keempat di Panyabungan, Kecamatan Lain Menunggu
Baswara Times, Panyabungan – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) untuk kali keempat sejak Agustus 2025 menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di depan Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Kelurahan Kayujati, Panyabungan, pada Kamis, 4 September 2025.
Tak seperti sebelumnya, kali ini Pemkab Madina melalui Dinas Ketahanan Panganan (Ketapang) juga menjual minyak makan merek Minyakita. Ini merupakan permintaan masyarakat yang berharap pemerintah tak hanya menyediakan beras murah.
Bupati Saipullah Nasution mengatakan GPM hari ini tersedia sebanyak delapan ton beras. Jumlah tersebut naik satu ton dari kegiatan serupa di medio Agustus. “Dinas Ketapang menyediakan beras delapan ton dan minyak goreng, tujuannya meringankan masyarakat,” kata dia didampingi Kadis Ketapang Taufik Zulhandra Ritonga.
Saipullah menerangkan, akhir-akhir ini harga beras premium di pasar telah mencapai angka Rp16-18 ribu per kilogram. “Maka, kami hadir hari ini menyediakan beras kualitas premium juga, yang bagus, yang layak konsumsi dengan harga Rp12 ribu,” jelas dia.
Bupati mengungkapkan ke depan, GPM akan menyasar daerah atau kecamatan lain seperti Kecamatan Siabu dan Kecamatan Kotanopan. Titik fokus saat ini di Kecamatan Panyabungan mengingat kepadatan penduduk yang mencapai 67 ribu jiwa. “Nanti kami akan ke daerah-daerah lain yang lebih membutuhkan,” ungkap Saipullah.
Terkait masa panen yang sudah di depan mata, pensiunan ASN di Kementerian Keuangan ini mengatakan Dinas Pertanian Madina akan menggandeng Bulog guna memastikan petani bisa mendapatkan harga jual gabah yang tinggi sesuai ketetapan pemerintah. “Akan bersama-sama menemui kelompok-kelompok tani,” ujar Saipullah.
Meski demikian, dia tetap menyarankan petani menjual ke tempat lain apabila ada harga yang lebih tinggi. “Kalau memang harganya itu bisa lebih dari Rp6.500 bisa mereka jual di luar Bulog, ya, dipersilakan biar keuntungannya lebih, tapi manakala harganya di bawah Bulog, sebaiknya dijual sama Bulog,” tutup bupati.
Kadis Ketapang Taufik Zulhandra menjelaskan Pemkab Madina masih memiliki kuota sekita 80 ton untuk GPM. Jumlah tersebut akan dikeluarkan secara bertahap setiap pekan dengan menyasar kecamatan-kecamatan yang ada. “Rencana kami setiap minggu, tapi berganti kecamatan,” jelas dia.
GPM menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat. Salah satunya adalah Husna. Warga Panyabungan ini mengaku tidak risau lagi dengan kenaikan harga beras. Sebab, pemerintah menyediakan bapok ini dalam harga yang terjangkau dan dengan kualitas yang bagus.
“Sama saja dengan beras lain, hanya saja untuk beras Bulog ini masaknya airnya dibanyakin. Kalau beras yang biasa dibeli terus ada anak empat itu kayanya gimana, ya, mahal lah jadinya,” sebut perempuan yang sudah membeli beras GPM sebanyak tiga kali.
Usai membuka GPM, bupati terlihat ditarik beberapa pedagang di pasar tersebut untuk menyampaikan aspirasi. Mereka meminta pemerintah segera merampungkan pemindahan pedagang dari lingkar Pasar Lama ke Pasar Tapanuli. Sebab, dengan adanya dua pasar yang terbuka dan berdekatan, pembeli jadi sepi di pasar yang baru dibuka sekitar dua bulan lalu itu. (Roy Dz)